Demak, 28 Mei 2025. Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 dan untuk meningkatkan daya dukung wilayah pesisir, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Penanaman Mangrove Bersama Masyarakat di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menuju puncak peringatan yang akan digelar pada 24 Juni 2025 di Maerokoco, Kota Semarang.
Acara berlangsung meriah dan dihadiri beberapa pihak, antara lain: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bupati Demak, Kepala OPD Provinsi Jawa Tengah, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Tengah, Ketua DWP DLHK Provinsi Jawa Tengah, Kepala UPT Kementerian Kehutanan, Kepala Kepolisian Resor Demak, Komandan Distrik Militer (Dandim) Demak, Kepala OPD Kabupaten Demak, Pimpinan PLN UID Jateng-DIY, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II, Camat Sayung beserta anggota Forkopimcam, Kepala Desa Surodadi, Kelompok Tani Hutan “Karya Makmur”, Peserta penanaman dari masyarakat umum dan stakeholder terkait. Sebanyak 200 peserta terlibat dalam penanaman mangrove seluas 2 hektare, dengan jumlah bibit sebanyak 1.000 batang jenis Api-api (Avicennia sp).
Dalam sambutannya, Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa wilayah pesisir pantai utara Jawa Tengah saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan serius, seperti abrasi, banjir rob, intrusi air laut, dan penurunan muka tanah. Salah satu upaya strategis untuk mengatasi tantangan tersebut adalah melalui rehabilitasi ekosistem mangrove. “Ekosistem mangrove berfungsi sebagai pelindung alami dari gelombang laut dan penahan sedimen. Selain itu, mangrove juga berperan sebagai penyerap karbon yang sangat efektif. Karena itu, penanaman mangrove ini merupakan langkah nyata mitigasi perubahan iklim dan adaptasi terhadap bencana lingkungan,” tegasnya. Widi Hartanto juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini, khususnya Pemerintah Kabupaten Demak, Pemerintah Desa Surodadi, Kelompok Tani Hutan “Karya Makmur”, dan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam penanganan banjir rob. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antar-pihak dalam pelestarian lingkungan sangat penting, terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim di kawasan pesisir.“Kami menanam mangrove dan memberdayakan masyarakat. Di sisi lain, di hulu dan tengah, kami mulai menghitung sungai-sungai seperti Layaran, Dombo, dan Babon mana yang bisa dikendalikan,” katanya. Gus Yasin juga mengingatkan soal pengelolaan sampah. “Saya pesan, selain penggunaan air, sampah juga perlu dikelola dengan baik,” tuturnya sambil menegur dengan nada bercanda beberapa anak yang membuang sampah sembarangan di lokasi penanaman.